Kotak Kelam

Aku mulai mahir membuat kotak rahasiaMemisah topeng-topengmenyimpan wajah sumbingKubuka duniatersadar kiranya, perubahan sungguhlah cepatKemunafikan telah sedia dimana-manaAda dalam agamasaku celanadepan kelasatas mimbarSepenjuru tempat telah sediaempat mata angin jugaBahkan nonstop,Twenty four hours.

 

Kita telah punya dunia baruSetelah keusangan  yang mulai layuBuat apa sedih? Menyesali keadaan yang kita adakan? Kiranya tak makna pahalaIngat saja, besok pula kau dapatimengulang dan menikmati.

 

Untung saja telah kusedia kotak rahasiaOptimis ku selamanya setia membagi. Berkas kelamku biarlah tersimpanTerang kupajang paling depanSebenarnyamembayangkan hidup tanpa inipun sulitTerasa menabung harta karunsimpanan modal kehidupan.

 

Hingga ku teringat ,  kakekku pernah menasehat :

 

“ Dunia ini memang ladang menanam munafik le,

  Hidup perlu mentoleran kesalahan

  Kesalahan perlu kotak simpan

  Sebab manusia takkan mampu hidup apa adanya

 

Tak ada yang mau dipandang hina le,

Meskipun yang memandang lebih hina darinya

Manusia menghinakan  bukan saja  karna aib kesalahan

Tapi karena melihat bayangnya telah amat pantas dihinakan.”

Tinggalkan komentar